Manusia dan Kebudayaan
Nama : Habil mahendri (13116118)
Kelas : 1KA29
Nama dosen : Junaedi Abdillah
Kelas : 1KA29
Nama dosen : Junaedi Abdillah
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang tinjuan tentang manusia dan kebudayaan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang tinjuan tentang manusia dan kebudayaan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Daftar Isi
- BAB II Manusia dan
Kebudayaan
Pendahuluan.
2.1 Definisi Manusia.
2.1.1 Unsur – Unsur yang membangun manusia
2.2 Hakekat Manusia
2.2.1 Definisi dari Hakekat
manusia
2.2.2 Membedakan manusia dengan makhluk
lain
3 Kepribadian Bangsa Timur
2.3.1 Diagram Psiko-sosiogram manusia
2.4 Pengertian Kebudyaan
2.4.1 Definisi Kebudayaan
2.4.2 Tokoh – tokoh kebudayaan
2.5 Unsur-Unsur dari kebudayaan
2.5.1 7 Unsur kebudayaan secara universal
2.5.2 Perbedaan Kebudayan dalam dua bentuk wujud
2.6 Wujud dari kebudayaan
2.7 Orientasi nilai dan budaya
2.8 Perubahan Kebudayaan
2.8.1 penyebab terjadinya gerakan
perubahan budaya
2.9 Kaitan manusia dengan kebudayaan
2.9.1 Hubungan manusia dengan kebudayaan
2.9.2 Contoh hubungan manusia dengan kebudayaan
2.9.3 Pengertian dialektis
2.9.4 3 tahapan Proses dialektis
Kesimpulan dan saran
Kata Penutup
Daftar
Pustaka
- Pendahuluan
Latar belakang
Di antara makhluk ciptaan Tuhan yang lain manusia merupakan
makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia menciptkan kebudayaan yang
berbeda-beda disetiap kalangannya, dan melestarikannya secara turun temurun. Manusia disebut sebagai makhluk Tuhan
yang paling sempurna karena manusia mempunyai akal budi yang diberikan oleh
Tuhan agar mampu membedakan mana yang benar dan mana yang tidak benar, juga
mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi pemimpin di
muka bumi ini.
Selain itu juga manusia juga disebut sebagai “makhluk sosial”
yaitu dimana manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan hidup berdampingan
antara individu satu dengan individu yang lain. Budaya tercipta atau terwujud
merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di
dunia ini.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia.Hasil
karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam
melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki
peran sebagai :
Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya
Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan
lain Sebagai pembimbing kehidupan
dan penghidupan manusia
Pembeda manusia dan binatang Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan
berprilaku didalam pergaulan Pengatur
agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan
menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain Sebagai modal dasar pembangunan
2.1 Definisi
Manusia
Manusia Dan kebudayaan |
Terdapat banyak definisi
menurut para ahli ternama tentang manusia namun pengertiannya definisi manusia
itu sendiri bisa pahami secara bahasa bahwa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah
konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)
atau seorang individu.
Manusia juga dapat diartikan berbeda-beda baik
menurut sudut pandang biologis, rohani, dan istilah kebudayaan,
atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo
sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah
spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsepjiwa yang bervariasi di mana,
dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan
atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan
dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan
berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam
masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama
berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk
dukungan satu sama lain serta pertolongan.
2.1.1 Unsur – Unsur yang membangun manusia
Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat
dipandang dari banyak segi dan mempunyai banyak kepentingan. Ada
dua pandangan yang akan kita jadijan acuan tentang unsur-unsur yang membangun
manusia, yaitu :
1. Manusia yang terdiri dari 4
unsur yang saling terkait, yaitu Jasad (badan kasar manusia yang Nampak luarnya
, dapat diraba dan difoto dan menempai ruang dan waktu. Hayat (mengandung
unsure hidup yang ditandai dengan gerak), Ruh (daya yang bekerja secara
spiritual dan memahami kebenaran), dan Nafas (kesadaran tentang diri sendiri).
2. Manusia sebagai satu
kepribadian yang mengandung
3 unsur
,yaitu : Ide (merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling
tidak nampak), Ego (bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali
dibedakan dari ide), dan Superego (struktur kepribadian yang paling akhir
muncul kira-kira pada usia 5 tahun yang terbantuk dari lingkungan ektstenal).
2.2
Hakekat
manusia
Sifat hakikat manusia menjadi
bidang kajian filsafat, khususnya filsafat antropologi. Hal ini menjadi
keharusan oleh karena pendidikan bukanlah sekedar soal praktek melainkan
praktek yang berlandaskan dan bertujuan. Sedangkan landasan dan tujuan
pendidikan itu sendiri sifatnya filosofis normative. Bersifat filosofis karena untuk mendapatkan landasan yang kukuh
diperlukan adanya kajian yang bersifat mendasar, sistematis, dan universal tentang
ciri hakiki manusia. Bersifat normative karena pendidikan mempunyai tugas untuk
menumbuhkembangkan sifat hakikat manusia tersebut sebagai sesuatu yang bernilai
luhur, dan hal itu menjadi keharusan.
2.2.1 Definisi dari hakikat manusia
Semua
manusia pasti memiliki hakikatnya. Tapi, apakah arti hakikat manusia itu
sendiri? Hakikat manusia ialah peran ataupun fungsi nyata yang harus dijalankan
oleh setiap umat manusia didunia. Tetapi, hal tersebut tidak selalu benar
karena banyak manusia yang tidak menjalankan peran ataupun fungsi nyata dengan
benar, contonya melakukan kejahatan.
Berikut
merupakan pengertian hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan individu:
1.
Manusia sebagai makhluk sosial Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia
tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Setiap manusia memerlukan orang
lain untuk hidup bersama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pada perkembangan seperti zaman modern sekarang, manusia tidak hanya
membutuhkan orang lain, tetapi juga membutuhkan sarana dan prasarana pendukung
seperti lembaga-lembaga masyarakat ataupun Negara.
2.
Manusia sebagai makhluk individu, artinya mereka berusaha untuk selalu
menghasilkan sesuatu untuk dijadikan kepentingan, kebutuhan, dan potensi
pribadi yang dimilikinya. Hal tersebut akan terus berkembang dan selalu
mengikuti perkembangan hidup manusia itu sendiri yang dialaminya dan
perkembangan yang ada pada dirinya.
Manusia
juga memiliki wujud dan sifat hakikatnya, yaitu:
1.
Kemampuan Menyadari Diri = Kemampuan mengembangkan kesempatan yang ada, dan
memperluas kearah kesempurnaan dan menyadarinya sebagai kekuatan.
2.
Kemampuan Bereksistensi = Manusia bersifat aktif dan manusia adalah manejer
untuk
lingkungannya.
Pemilikan Kata Hati
3.
Kemampuan membuat keputusan tentang sesuatu yang baik dan buruk baginya. Cara
meningkatkan : Belajar dari apa yang sudah pernah dilakukan serta melatih
pikiran dan emosional.
4.
Kemampuan Bertanggung Jawab = Segala sesuatu perbuatan harus sesuai dengan
kodratnya karena manusia memiliki tuntutan yang harus dipenuhi.
2.2.2 Membedakan manusia dengan mahluk
lain
Manusia dibedakan dengan makhluk lainnya karena manusia
dilengkapi oleh akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa
manusia. Dengan akal, manusia dapat menciptakan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dengan perasaan manusia mampu menciptakan kesenian, dan dengan
kehendak dari setiap diri manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan
menurut moral
2.3 Kepribadian bangsa timur
Kepribadian
bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang
menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan.Kepribadian bangsa timur
pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang
tinggi.Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam
bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik.Di dunia bangsa
timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.
Bercerita
tentang kepribadian bangsa timur, Indonesia memiliki beragam budaya, suku dan
adat istiadat. Indonesia termasuk dalam bagian negara-negara yang ada dalam
posisi benua asia memiliki adat yang disebut adat ketimuran. Indonesia yang
tergabung dari berbagai suku dan terkenal dengan keramahtamahan masyarakatnya
dan tingginya rasa saling menghormati antar sesama.Indonesia sangat berbeda
dengan negara-negara barat, karena pandangan hidup dan kebiasaan masyarakatnya
yang berbeda.Dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia yang memiliki adat
ketimuran, rasa toleransi, ramah, sopan santun, saling menghargai dan gotong
royong selalu menjadi dasar hidup masyarakat Indonesia.
Bangsa
timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam,
berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar
cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur
kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku.
Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang
barat.Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan
kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri. Kita tidak bisa selalu
mengatakan budaya timur itu lebih baik daripada budaya barat.
2.3.1 Bagan dari psiko-sosiogram manusia Ket :
7. Taksadar (Konsep Freud)
6. Subsadar (Konsep Freud)
5. Kesadaran yang tak dinyatakan
4. Kesaadaran yang dinyatakan (Konsep manusia
berjiwa selaras)
3. Lingkungan hubungan karib (Konsep manusia
berjiwa selaras)
2. Lingkunga hubungan berguna
1. Lingkungan hubungan jauh
0. Dunia luar
2.4 Pengertian kebudayaan
Kata
kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti akal,
kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat
yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah
akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti
perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani sehingga kebudayaan diartikan
sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia. Kebudayaan = cultuur (bahasa
belanda) = culture (bahasa inggris )= tsaqafah (bahasa arab), berasal dari
perkataan latin : “colere” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan
mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani.
Dari segi
arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia
untuk mengolah dan mengubah alam”.
Dalam disiplin ilmu antropologi budaya,
kebudayaan dan budaya itu diartikan sama (Koentjaraningrat, 1980:195). Namun
dalam IBD dibedakan antara budaya dan kebudayaan, karena IBD berbicara tentang
dunia idea tau nilai, bukan hasil fisiknya. Secara sederhana pengertian
kebudayaan dan budaya dalam IBD mengacu pada pengertian sebagai berikut :
1. Kebudayaan dalam arti luas, adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
2.
Kebudayaan dalam arti sempit dapat disebut dengan istilah budaya atau sering
disebut kultur yang mengandung pengertian keseluruhan sistem gagasan dan
tindakan.
2.4.2 Tokoh – tokoh kebudayaan
Tokoh-tokoh Kebudayaan :
1. Melville J. Herkovits dan
Bronislaw Malinowski
2. E.B.Tylor
3. Selo Sumarjan &
Soelaeman Soemardi
4. Sutan Takdir Alisyahbana
5. Koentjaraningrat
6. A.L Krober & C.Kluckhon
7. C.A.Van Peursen
2.5
Unsur – unsur dari kebudayaan
Unsur-unsur Kebudayaan
Tujuh unsur kebudayaan universal :
1. Sistem Religi (Sistem Kepercayaan)
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem mata Pencaharian Hidup dan
Sistem-sistem ekonomi
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian
Ketujuh hal ini, oleh
Clyde Kluckhohn dalam bukunya yang berjudul Universal Categories of Culture
(dalam Gazalba, 1989: 10)., disebut sebagai 7 unsur kebudayaan yang bersifat
universal (Culture Universals). Artinya, ketujuh unsur ini akan selalu kita
temukan dalam setiap keadaan atau masyarakat di dunia. Unsur-unsur ini
merupakan perwujudan usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dan
memelihara kesistensi diri dan kelompoknya.
Ada beberapa pendapat
ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain
sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur
pokok, yaitu:
· alat-alat teknologi
· sistem ekonomi
· keluarga
· kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
· sistem norma sosial
yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan
diri dengan alam sekelilingnya
· organisasi ekonomi
· alat-alat, dan
lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga
pendidikan utama)
· organisasi kekuatan
(politik)
· sistem kekerabatan,
dan organisasi kemasyarakatan
2.5.2 Perbedaan
kebudayaan dalam bentuk 2 wujud
Berdasarkan wujudnya
tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:
- Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
- Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
2.6 Wujud dari kebudayaan
Wujud kebudayaan dapat dibedakan menjadi tiga
bagian yaitu:
o Wujud Gagasan Budaya dalam wujud
gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap
warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau
difoto.Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya
sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga
pendukung budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan
berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola
tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut
sistem nilai budaya.
o Wujud benda hasil budaya Semua benda hasil
karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan
dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh: bangunan-bangunan
megah seperti tembok cina, menhir, alat rumah tangga seperti kapak perunggu,
gerabah dan lain-lain. Salah satu contoh kebudayaan di Mesir yaitu Piramida
Dalam kenyataan sehari-hari ketiga wujud tersebut yaitu gagasan, perilaku dan
benda hasil budaya tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi. Contoh: salah
satu unsur kebudayaan adalah sistem religi maka wujud budaya sistem religi
adalah sebagai berikut:
1) Gagasan
2) Perilaku
o Wujud perilaku Budaya dalam wujud perilaku
berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat
dilihat dan didokumentasikan (difoto dan difilm). Contoh: Petani sedang bekerja
di sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai, orang sedang berbicara dan
lain-lain. Masing-masing aktivitas tersebut berada dalam satu sistem tindakan
dan tingkah laku.salah satu contoh Wujud perilaku dalam kebudayaan adalah Tari.
2.7 Orientasi
Nilai dan budaya
Menggunakan 5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sisitem nilai budaya :
Kebudayaan sebagai karya
manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in
Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia,
secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia yaitu :
1. Hakekat Hidup Manusia (MH)
2. Hakekat Karya Manusia (MK)
3. Hakekat Waktu Manusia
(WM)
4. Hakekat Alam manusia (MA)
5. Hakekat Hubungan Manusia
(MN)
Terdapat banyak nilai
kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia. Nilai
kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak kebudayaan
di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang
lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup manusia,
orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa. Secara fungsional sistem nilai
ini mendorong individu untuk berperilaku seperti apa yang ditentukan. Mereka
percaya, bahwa hanya dengan berperilaku seperti itu mereka akan berhasil (Kahl,
dalam Pelly:1994). Sistem nilai itu menjadi pedoman yang melekat erat secara
emosional pada diri seseorang atau sekumpulan orang, malah merupakan tujuan
hidup yang diperjuangkan. Oleh karena itu, merubah sistem nilai manusia
tidaklah mudah, dibutuhkan waktu. Sebab, nilai – nilai tersebut merupakan wujud
ideal dari lingkungan sosialnya. Dapat pula dikatakan bahwa sistem nilai budaya
suatu masyarakat merupakan wujud konsepsional dari kebudayaan mereka, yang
seolah – olah berada diluar dan di atas para individu warga masyarakat itu.
- Lima
Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia (
kerangka Kluckhohn ) :
1. Hakekat Karya •Karya itu untuk menafkahi
hidup •Karya itu untuk kehormatan.
2. Persepsi Manusia Tentang Waktu
•Berorientasi hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari
ini dan esok.
Tetapi
orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti
akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya. •Orientasi masa lalu. Masa
lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri
mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan. •Orientasi
masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan
lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih
matang mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya.
3. Pandangan Terhadap Alam •Manusia tunduk
kepada alam yang dashyat. •Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
•Manusia berusaha menguasai alam.
4. Hubungan Manusia Dengan Manusia •Orientasi
kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong
royong. •Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang
mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin. •Individualisme, menilai
tinggi uaha atas kekuatan sendiri.
2.8 perubahan
kebudayaan
Perubahan (dinamika)
kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di
antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga terjadi keadaan
yang tidak serasi bagi kehidupan. Definisi perubahan (dinamika) kebudayan menurut
para ahli, antara lain sebagai berikut.
A. John Lewis Gillin dan
John Philip Gillin Perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara-cara
hidup yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis kebudayaan
material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi dan penemuan
baru dalam masyarakat tersebut. B. Samuel Koenig Perubahan kebudayaan menunjuk
pada modifikasimodifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.
Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab internal maupun
eksternal.
C. Selo Soemardjan
Perubahan kebudayaan adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang memengaruhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap, dan
pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat D. Kingsley
Davis Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam struktur
masyarakat.
- Faktor-faktor
internal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut.
• Adanya ketidakpuasan terhadap
sistem nilai yang berlaku.
• Adanya individu yang menyimpang
dari sistem nilai yangberlaku.
• Adanya penemuan baru yang diterima
oleh masyarakat.
• Adanya perubahan dalam jumlah dan
kondisi penduduk. Faktor-faktor eksternal penyebab perubahan kebudayaan, antara
lain sebagai berikut.
• Adanya bencana alam, seperti gempa
bumi, banjir, dan lainlain.
• Timbulnya peperangan.
• Kontak dengan masyarakat lain.
2.8.2 penyebab
terjadinya gerakan perubahan budaya
Penyebab terjadinya gerak/
perubahan kebudayaan, yaitu :
• Sebab-sebab yang berasal dari
dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan
komposisi penduduk.
• Sebab-sebab perubahan
lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya
terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan
kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan ini, selain karena
jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan,
penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Proses akulturasi di
dalam sejarah kebudayaan terjadi dalam masa-masa silam.
Biasanya suatu masyarakat hidup
bertetangga dengan masyarakat-masyarakat lainnya dan antara mereka terjadi
hubungan-hubungan, mungkin dalam lapangan perdagangan, pemerintahan dan
sebagainya.Pada saat itulah unsure-unsur masing-masing kebudayaan saling
menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya
akulturasi tersebut.
2.9
kaitan manusia dengan kebudayaan
2.9.1 Hubungan antara manusia dan
kebudayaan :
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan
masyarakat.Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa
segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai
sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang
kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan
merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat
diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi
tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan
oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda
yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,
organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan
2.9.2 Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu
ikatan yang tak bisa di pisahkan dalam kehidupan ini.Manusia adalah makhluk
tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan
melestarikannya secara turun temurun.Budaya tercipta dari kegiatan sehari –
hari.
Contoh tentang hubungan antara manusia dengan
kebudayaan :
Hubungan antara manusia dengan
peraturan-peraturan kemasyarakatan.Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh
manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh
kepada peraturan yang dibuatnya sendiri.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan
perwujudan dari manusia itu sendiri.
2.9.3 Pengertian dialektis
Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini
dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang
saling terkait satu sama lain.
2.9.4 Tiga tahap dalam proses
dialektis yaitu :
1. Eksternalisasi : Proses dimana manusia
mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi : Proses dimana masyarakat
menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan
berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi : Proses dimana manusia
mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik,
sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
http://windahapsari.blogspot.com/2011/02/bab-2-manusia-dan-kebudayaan.html)
Manusia Sebagai Pencipta Dan Pengguna
Kebudayaan
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil
dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini.Manusia
di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk
berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi
ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi,
perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku. Dengan semua kemampuan yang
dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan.Ada hubungan
dialektika antara manusia dan kebudayaan.Kebudayaan adalah produk manusia,
namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain,
kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup
ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala
ada manusia sebagai pendudukungnya.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar
bagi manusia. Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai
kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga
kebudayaan memiliki peran sebagai
1. Suatu
hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
2. Wadah untuk
menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
3. Sebagai
pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4. Pembeda
manusia dan binatang
5.
Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam
pergaulan.
6. Pengatur agar
manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan
sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7. Sebagai modal
dasar pembangunan.
- Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik
kesimpulan:
–
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang berakal, berbudi, dan berbudaya
–
Wujud budaya dapat bersifat konkret yaitu sebagai ide, gagasan, norma dan
peraturan bagi manusia dan abstrak yaitu sebagai tinfakan, peraturan, dan
aktivitas manusia.
–
Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa, rasa manusia yang diperoleh dari
perkembangan manusia sebagai masyarakat.
- Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan serta wawasan pembaca. Selanjutnya pembuat makalah
mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk
kedepannya.
Demikianlah karya tulis ilmiah
tentang “Manusia
dan kebudayaan”. Kiranya Karya tulis penulis dapat digunakan sebagaimana
harusnya. Penulis berharap agar melalui karya Tulis ini, generasi penerus
bangsa Indonesia dapat lebih memahami apa itu ilmu budaya dasar dan segala hal
yang berkaitan dengannya. Agar para generasi
penerus bangsa dapat lebih jernih memecahkan suatu masalah dengan cara
melakukan pendekatan secara kemanusiaan agar Ilmu kebudayaan tetap terjaga.
Penulis memohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata dalam penyampaian makna. Kritik dan saran dari pembaca,
penulis terima dengan ikhlas.
DAFTAR PUSTAKA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar